DIKLAT PENGOLAHAN PAKAN TAHUN 2017

Dengan semakin terbatasnya lahan untuk menanam hijauan pakan ternak perlu dilakukan langkah-langkah peningkatan penyediaan pakan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan antara lain melalui pemanfaatan hasil samping pertanian atau hasil samping agroindustri secara optimal. Hasil samping pertanian terutama jerami padi banyak tersedia di daerah yang menjadi sentra produksi padi. Dengan adanya program swasembada beras maka produksi padi biasanya dipastikan akan meningkat. Demikian pula hasil ikutannya akan meningkat yang berupa jerami padi dan hasil samping agroindustri padi yang melimpah dan cenderung tak berguna, sehingga produk tersebut menjadi beban bagi lingkungan, namun disisi lain hasil samping tersebut menjadi emas hijau untuk pengembangan peternakan yang dapat dimanfaatkan menjadi sumber pakan. Hasil samping tanaman pangan bahkan masih menjadi penyebab pencemaran lingkungan, terutama pada musim panen. Pemanfaatan jerami padi sebagai pakan ternak belum banyak dilakukan dan diketahui oleh para peternak. Keuntungan dari pemanfaatan jerami padi adalah berupa (1)mengurangi ketergantungan sumberdaya dari luar, (2)terjadinya perbaikan lingkungan hidup dan (3) meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan petani.

Selain itu belum berkembangnya tekhnik pemberian pakan konsentrat dimasyarakat, penyebabnya antara lain kurang pengetahuan tentang pentingnya pemberian konsentrat yang sesuai yang dibutuhkan oleh tubuh ternak.

Sehubungan dengan hal tersebut maka Balai Pengembangan dan Pengolahan Pakan Ternak Ruminansia (BP3TR) sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis Daerah Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Nusa Tenggara Barat menyelenggarakan Diklat Pengolahan Pakan guna meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan Petani Peternak yang berada di Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat.

IMG_0025  IMG_0010

Pelaksanaan Diklat Pengolahan Pakan Tahun 2017 diselenggarakan oleh UPTD Balai Pengembangan dan Pengolahan Pakan Ternak Ruminansia (BP3TR) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Nusa Tenggara Barat yang dilaksanakan selama 3 hari (Selasa-Kamis, 18-20 Juli 2017)bertempat di  Aula UPTD BP3TR Desa Lelede Banyumulek Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat.

Adapun peserta Diklat terdiri dari pengurus dan anggota Kelompok Tani Ternak se-Kecamatan Praya Kabupaten Lombok Tengah yang berjumlah 40 orang yang terdiri dari 20 Kelompok  tani ternak, diantaranya: KTT. Jurit Jaya, KTT. Tangga Rinjani, KTT. Kebun Indah, KTT. Karya Sejahtera, KTT. Tunas Maju, KTT. Sopok Angen, KTT. Ngase Rahayu, KTT. Nusa Indah, KTT. Tekad Makmur, KTT. Ingin Maju, KTT. Amanah, KTT. Bintang, KTT. Beringin, KTT.Pade Angen, KTT. Patuh Angen-Jonggat, KTT.Punimbe Jati, KTT. Terus Maju, KTT. Patuh Angen-Batukliang, KTT. Pade Maju, dan KTT. Citra.

Adapun tujuan dari Diklat Pengolahan Pakan yakni :

  • Meningkatkan ketrampilan petani ternak dalam pengolahan pakan ternak ruminansia besar.
  • Menambah wawasan petani ternak tentang teknik penyediaan pakan hijauan, hasil samping pertanian dan hasil samping agroindustri.
  • Mengetahui teknik dan cara penyimpanan pakan yang benar.

IMG_0061  IMG_0077

IMG_0084  IMG_0031

IMG_0021IMG_0039

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *